Mediafakta.id,Bandar Lampung -Pertamina Gas Negara (PGN) dituding sebagai biang kerok perusakan jalan raya.Pasalnya, selain banyak meninggalkan sisa galian sambungan gas, jalan banyak yang berlubang dan amblas.Seperti di daerah Kedaton dan Sukarame.
Melihat hal tersebut Komisi III DPRD Bandarlampung memanggil PGN untuk melakukan hearing rapat dengar pendapat (RDP) pada Rabu (08/02/2023).Rapat dipimpin langsung Ketua Komisi Dedi Yuginta dan dihadiri pula manajemen PGN,Sekretaris komisi Ilham Alawi, Wakil Ketua Agus Purwanto,Anggota Yuhadi dan Hadi Tabrani.
Usai melakukan hearing,Kepala Area head Pertamina Gas Negara Lampung A.Abrar mengaku jika pembangunan sambungan pipa gas rumah tangga yang di wilayah Sukarame jalan yang rusak akan diperbaiki pada Maret mendatang.
"Yang di Sukarame jalan karimun dan P. Sebesi, perumahan Prasanti dan Permata, akan diperbaiki pada Maret, tapi kalau yang di Kedaton nanti kita akan cek," katanya.
Disinggung,mengenai dugaan pungli petugas yang meminta sejumlah uang kepada warga yang memasang instalasi gas dengan nilai berpartisipasi dari Rp20 ribu hingga Rp65 ribu, dengan alasan petugas biaya tambahan sambungan.Nah, menyikapi hal tersebut Abrar terkesan mengakui akan biaya tambahan tersebut.
"Program kami mengcover 15 meter pipa ke kompor. Kemungkinan ada biaya tambahan, dan memang penerima petugas langsung, dimungkinkan biaya tambahan peralatan, tapi nanti kita cek dulu di lapangan," jelasnya.
Selanjutnya, bahwa dalam sosialisasi yang disampaikan ke RT tidak ada pembayaran secara tunai hanya dapat di lakukan melalu via online bagaimana, tapi ternyata ada dugaan pungli?
"Terkait kelebihan pipa dari maks 15 meter yang menjadi fasilitas berlangganan dan tambahan konversi peralatan, chanel pembayaran melalui yang di sampaikan tersebut.Kebenaran saya lagi breafing dengan tim kontruksi, Mohon di share hal tersebut terjadi dimana? Biar kami proses langsung ke teman-teman di lapangan,"paparnya.
Sementara,Ketua Komisi Dedi Yuginta mengatakan, pihaknya melakukan hearing dengan PGN karena banyaknya pengaduan warga tentang jalan rusak dan berlubang.Selain itu,dari pihak PGn sendiri tidak kunjung memperbaiki jalan yang telah di rusak.
"Banyak pengaduan warga, makanya kita sikapi dan kita minta tanggungjawab PGN sebagai leading sektor pengawasan pembangunan sambungan pipa gas ke rumah tangga dan ke pelanggan komersil, bagaimana tanggungjawab mereka kok tidak ada perbaikan,"jelasnya.
Sebelumanya, beberapa warga mengeluhkan soal rusaknya jalan akibat galian pipa dari Perusahaan Gas Negara (PGN). Dimana wilayah yang terdapat proyek sambungan gas ke rumah tangga, hampir jalan-jalan berlubang bahkan amblas karena tidak dikembalikan seperti semula. Akibatnya, sering terjadi kecelakaan lalu-lintas.
Seperti di wilayah Sukarame Jalan Karimun dan di Kedaton, Jalan Dempo, Labuhan Ratu, jalan amblas dan berlubang. "Gak tau ini dah lama sekali tidak diperbaiki yang di Kedaton ini, sampai amblas begini. Kalau ngerusak jalan begini kan warga yang dirugikan, harusnya kan diperbaiki seperti semula, perbaikan jangan asal-asalan kalau asal kan begini jadinya jalan amblas, kan bahaya," ujar warga Kedaton yang tidak mau namanya ditulis.
Senada juga di ungkapan warga Sukarame, yang juga tidak mau nama nya di sebutkan, Jalan Karimun dan sekitarnya juga amblas dan banyak bekas sisa-sisa galian, sehingga jalan raya rusak. 'PGN jangan hanya ngerusakin jalan saja, perbaiki dong, kalau proyek sudah selesai jangan main tinggal begitu saja,"tandasnya. (*).
0 Komentar