Mediafakta.id,Bandar Lampung- Anggota DPRD Kota Bandarlampung Endang Asnawi berharap agar semua warga bisa taat dengan aturan hukum yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Dijelaskan oleh Endang Asnawi yang juga selaku Anggota Komisi I DPRD Bandar Lampung, jika agenda tersebut merupakan tugas dan kewajiban anggota DPRD dalam mengagendakan sosialisasi Pembinaan Ideologis Pancasila (PIP).
“Ya,tujuan agenda sosial sosialisasi ini adalah agar warga tau dan sadar serta bisa taat akan aturan, karena jika tidak patuh akan ada konsekwensi hukumnya jika melanggar, negara kita ada hukum yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945,” kata Endang Asnawi.
Selain itu juga sambung politisi PDI-P ini,wawasan kebangsaan adalah suatu pandangan atau tolak ukur pengelolaan kebangsaan dan kenegaraan, yang tidak lepas dari landasan negara Pancasila dan UUD 1945.
“Saya harapkan semua yang kita dapat dalam sosialisasi ini ditularkan di rumah, bersama anak keluarga dan kerabat, lalu tanamkan hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara, senantiasa hidup rukun dan damai,” jelasnya.
Sementara, Anggalana dosen Unila memaparkan bahwa dalam amanat konstitusi, mencerdaskan kehidupan bangsa, adalah orang yang ditugaskan menjadi pemimpin negara/wilayah atau pemerintah. Maka demikian, kegiatan sosialisasi ini adalah resmi agenda pemerintah bukan kegiatan politik atau partai politik.
Dipaparkan dia, kondisi saat ini yang menjadi persoalan di masyarakat adalah soal kekerasan terutama soal gengster dan tauran anak sekolah. Pertanyaannya adalah kenapa anak sekolah marak melakukan kekerasan, hal ini timbul karena lemahnya moralitas bangsa terutama pada anak didik.
“Kenapa anak melakukan kekerasan, karena lemahnya moral anak bangsa, ada yang hilang pada anak bangsa, hilangnya moral anak didik bangsa dan nilai-nilai moral pendidikan moral Pancasila yang tertanam dalam diri anak tidak ada. Padahal pendidikan moral pancasila adalah pendidikan sejati dan jati diri bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Dan salah satu penyebabnya adalah pengaruh perkembangan jaman dan teknologi informasi yang canggih dan tidak tepat guna dalam penggunaan internet, penggunaan Handphone Android yang tidak tepat guna.
“Karena itu kita awasi anak kita dalam penggunaan HP dan jangan sampai tidak tepat dalam menggunakan internet, awasi dan batasi,” tandasnya.
Ditambahkan oleh narasumber Purn. TNI S Karyono menjelaskan, wawasan kebangsaan adalah bagaimana terciptanya masyarakat yang aman damai dan sejahtera. Rakyat Indonesia dari sabang-marauke tidak sama baik suku, agama ras dan budaya, sehingga lahirlah Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa dan menjadi pedoman hidup bangsa.
“Tugas awal adalah orang tua dalam menjaga dan mengawasi anak dalam pergaulan utama dalam lingkungan. Jaga dan berikan pemahaman moral terhadap anak-anak,” pungkasnya (*/ydn).
0 Komentar