Event PRL Tahun 2024 Diduga Ajang Pungli


Mediafakta.id,Bandar Lampung
-Pekan Raya Lampung (PRL) 2024 yang berlangsung dari 22 Mei hingga 10 Juni di PKOR Way Halim, Bandar Lampung,diduga menjadi ajang pungli terang-terangan yang di lakukan oleh oknum-oknum yang mencari keuntungan dalam even tahunan ini.

Pelaksanaan PRL tahun ini di laksanakan oleh PT. Grand Modern Indonesia sebagai penyelenggara. Namun sangat disayangkan dalam pelaksanaanya sangat tidak profesional dan terkesan hanya mencari keuntungan sebasar- besarnya dari hasil pungutan di lapangan.

Selain harga tiket masuk yang tinggi memicu kekecewaan masyarakat lataran tiket seharga Rp.15.000 hingga Rp.50.000 dianggap memberatkan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

"Kalau hari-hari biasa Rp15. 000.Tapi kalau ada konser Rp 20.000-Rp 50.000,"kata Arman salah pengunjung kepada wartawan saat di wawancarai Sabtu,(25/05/2024).

Sebenarnya lanjut dia,banyak yang berharap event ini menjadi ajang hiburan terjangkau,tetapi kenyataannya tiket sangat mahal dan banyak sekali pungutan liar (Pungli) seperti keberadaan parkir di lokasi tersebut.

"Nah,parahnya lagi masalah parkir terlihat semberaut dan sangat mahal sekali dipatok  Rp10.000 untuk kendaraan roda 2.Dan tiket parkirnya juga aneh tertera Lampung Fair 202 artinya itu tiket parkir tahun 202 lalu yang di edarkan,"terangnya.

"Pertanyaan saya akan di kemanakan uang pungutan parkir itu apakah masuk sebagai PAD atau cuma dinikamati oknum-oknum itu,"sesalnya.

Menurutnya keberadaan PRL 2024 yang seharusnya menjadi ajang rekreasi dan promosi pembangunan justru menjadi sorotan karena masalah internal dan eksternal.

"Harusnya pemerintah mengkaji lagi tiket masuk karna inikan ajang promosi hasil capayan kabupaten kota yang ada di Provinsi Lampung, dan juga harus menertibkan pungli yang ada,"harapnya.

Selain itu juga tambahnya keberadaan sewa kios atau lahan para pedagang yang mencapai puluhan juta itu sangat tidak masuk akal,karna kasihan para pedagang yang telah menyewa selain mahal pengunjung juga sepi.

"Bagaimana mau ramai pengunjung kalau tiket nya saja sudah mahal dan banyak sekali pungli yang ada,"tegasnya.

Saat di konfirmasi pihak PT.Grand Modern Indonesia Sukaryadi ,selaku pelekasana dalam even PRL menjeaskan bahwa tiket yang beredar di luar dari Eo.

"Itu tiket di luar dari EO itu punya warga sendiri,"pungkasnya. (ydn).

Posting Komentar

0 Komentar