Dihadapan Peserta PIP-WK,M.Suhada,S.T,Paparkan Makna Pancasila dan Wawasan Kebangsaan 


Mediafakta.id,Bandar Lampung
- Pelaksanaan Sosialisasi Pembinaan Idileologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP-WK) oleh Anggota DPRD kota Bandarlampung Muhammad Suhada,S.T, memaparkan makna Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.

Menurut Muhammad Suhada,S.T, bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila dan menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pancasila ini dirumuskan oleh para pendiri bangsa dan disahkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945,"kata M.Suhada,S.T saat melaksanakan sosialisasi PIP- WK di kelurahan Gunung Terang Minggu (09/03/2025).

Ketua DPD PKS  ini menjelaskan bahwa keberadaan lima sila Pancasila adalah yakni 1 Ketuhanan Yang Maha Esa.2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.3 Persatuan Indonesia 4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan 5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Nah,keberadaan lima sila Pancasila ini sebagai ideologi bangsa,Pancasila menjadi panduan dalam membangun persatuan, keadilan,dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,"jelasnya.

Sedangkan lanjut dia Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya yang didasarkan pada nilai-nilai kebangsaan guna menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Nah,Prinsip Wawasan Kebangsaan yakni kesatuan wilayah -Negara Indonesia adalah satu kesatuan wilayah dari Sabang sampai Merauke Kesatuan sosial budaya – Bangsa Indonesia memiliki keberagaman budaya yang menjadi kekayaan nasional, Kesatuan ekonomi- Pembangunan ekonomi dilakukan secara merata untuk kesejahteraan rakyat.

"Wawasan kebangsaan bertujuan untuk menanamkan semangat cinta tanah air, nasionalisme, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)",kata Muhammad Suhada.

"Jadi dengan memahami Pancasila dan wawasan kebangsaan, masyarakat diharapkan dapat hidup rukun, bekerja sama, dan berkontribusi dalam pembangunan nasional,"pungkasnya (ydn).

Posting Komentar

0 Komentar