Komisi III DPRD Minta DLH Perbaiki Pengelolaan Limbah Air lindi (leachate) 


Mediafakta.id,Bandar Lampung
- Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung beserta jajaran melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung.Mereka melihat bagaimana fungsi bendungan sanitasi pengelolaan air Lindi (Limbah Sampah) yang sempat meluap masuk ke rumah warga.

Sidak langsung dipimpin Ketua Komisi III Agus Djumadi (F-PKS) Wakil Ketua Dedi Yuginta (F- PDI-P) Rizaldi Adrian (F- Gerindra) dan Rama Aditya (F-Golkar).Dan hasil sidak tersebut komisi III menemukan adanya tebing pondasi sanitasi yang jebol sehingga Air lindi (leachate) mengalir dan juga akibat hujan yang melanda sehingga tampungan air meluap dan terbawa air dan mengalir ke drainase sehingga masuk ke rumah warga.

"Ya.Hasil sidak kami ke TPA Bakung, pertama kami mengapresiasi langkah yang dilakukan Bu Wakil Gubernur Lampung Jihan yang langsung meninju lokasi Bakung.Dan kami lihat banjir di Bakung dan sekitarnya,air limbah lindi masuk ke perumahan warga yang di bawa banjir karena retakan dinding sanitasi.Dan disini pihak DLH harus pro aktif agar tidak terjadi lagi, ada air limbah Lindi yang masuk ke sungai," ujar Ketua Komisi III DPRD Bandarlampung, Agus Djumadi, di Lokasi TPA Bakung, Rabu (16/04/2025).

Menurut dia, karena berdasarkan penelitian dari pihak-pihak terkait bahwa air limbah sampah Lindi tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia, apalagi sampai mencemari sungai dan sumur-sumur warga.

"Pihak-pihak pihak terkait khususnya DLH agar berkoordinasi dengan pihak-pihak lainnya untuk mengatasi masalah tersebut, agar air Lindi ini tidak mencemari sungai," ungkapnya.

Sementara, Wakil Ketua Komisi III Dedi Yuginta mengatakan, masalah limbah sampai air Lindi ini harus cepat diselesaikan dan pihak DLH harus cepat mengambil langkah untuk penyelesai ini.
Karna kebaradaan Air lindi yang mengandung bakteri patogen, logam berat, dan senyawa organik beracun bisa menyebabkan penyakit kulit, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan,hingga kanker bila terpapar jangka panjang.

"Ya,bagaimana limbah Lindi ini ada metodenya supaya tidak bau dan bisa bermanfaat atau diolah jadi pupuklah," jelasnya. 

Permasalahan tersebut, imbuh Politisi PDI-P ini, DHL harus berkoordinasi dengan pihak lain seperti Dinas PU, Disperkim, BPBD dan lainnya. 

"Jangan dibiarkan, hal ini harus cepat diambil langkah, kalau lama-lama malah nanti bagaimana kalau tembok penampungan air Lindi itu jebol malah makin bahaya kan, cepat ambil langkah," terangnya.

Ditambahkan Rizaldi Adrian, politisi Gerindra ini mengatakan masalah air Lindi tersebut jangan hanya sekedar wacana semata, akan tetapi perlu program dan anggaran sehingga ada action untuk penanganannya. 

"DLH harus fokus, karena air limbah Lindi ini bahaya bagu kesehatan, percepat untuk eksekusi, masalah ini DPRD akan kawal supaya program pengentasan limbah lindi yang masuk ke rumah warga tercantum dalam anggaran baik di Dinas PU dan DLH," tandasnya.(*/ydn ).

Posting Komentar

0 Komentar